Menyongsong Lebaran mendatang, Dinas Pekerjaan (PU) Umum Bina Marga Jawa Timur tak mengalokasikan dana khusus, baik untuk perbaikan jalan provinsi maupun jembatan. Namun, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mengalokasikan dana APBD perubahan sebesar Rp 87 miliar untuk perawatan dan pembangunan jalan provinsi serta jembatan.
APBD Perubahan untuk Dinas PU Bina Marga sebesar Rp 87 miliar akan difokuskan untuk pembangunan jalan provinsi di Jatim yang rusak sepanjang 420 kilometer dan pembangunan dua jembatan di Kabupaten Jombang. Dana tersebut akan dipadukan dengan sisa penyerapan anggaran tahun 2009 hingga pertengahan tahun sekitar Rp 35 miliar.
Titik-titik kerusakan jalan baik ringan dan berat terjadi di beberapa ruas, yaitu Pakah, Tuban-Jatirogo, Bojonegoro sepanjang 25 kilometer, Lamongan-Mojokerto sepanjang 10 kilometer, Bojonegoro-Nganjuk sekitar 10 kilometer, dan Gresik-Jember sekitar 6 kilometer. Sementara itu, dua jembatan yang sedang dibangun adalah Jembatan Tembelang sepanjang 40 meter dan Jembatan Telemang sepanjang 20 meter. Keduanya berada di Kabupaten Jombang.
Pembangunan Jembatan Tembelang diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 3,5 miliar. Adapun Jembatan Telemang akan menghabiskan dana sekitar Rp 1,5 miliar.
"Anggaran perawatan dan pembangunan jalan provinsi serta jembatan di Jatim tahun 2009 sebesar Rp 125 miliar dan telah terealisasi sebesar Rp 90 miliar. Pada pertengahan tahun anggaran ditambah Rp 87 miliar karena biaya perawatan dan pembangunan jalan provinsi sepanjang 2.000 kilometer sangat besar," kata Kepala Bidang Pembangunan Dinas PU Bina Marga Jatim Herry Budianto, Senin (3/8) di Surabaya.
Satgas
Menjelang Lebaran, Dinas PU Bina Marga Jatim membentuk 14 satuan petugas (satgas) perawatan dan pembangunan jalan serta jembatan, yaitu 12 satgas di 12 Unit Pelaksana Teknis Dinas, satu satgas di Dinas PU Bina Marga Provinsi, dan satu satgas dari Balai Pelaksana Jalan Nasional V. Masing-masing satgas akan stand-by dan siap sedia selama H-7 hingga H+7 Lebaran.
"Satgas akan bersiaga dengan menyiapkan material dan alat berat. Mereka akan berkoordinasi dengan Kepolisian dan Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan," tutur Herry.
Kelebihan muatan
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim Binsar Tua Siregar mengatakan, sampai dengan pertengahan tahun 2009 penekanan kelebihan tonase hingga nol persen masih sulit diterapkan di Jatim. Kendaraan angkutan rata-rata masih mengangkut muatan berlebih hingga 25 persen dari batas normal.
"Kami masih kesulitan membatasi kelebihan tonase. Para sopir dan pengusaha beralasan pembatasan tonase akan memengaruhi harga barang. Menurut mereka, harga barang dapat diperkecil jika muatan dibawa dalam volume besar," ucap Binsar.
Dengan situasi ini, Dinas Perhubungan dan LLAJ Jatim hanya bisa melakukan tilang kepada pengendara kendaraan yang mengangkut barang berlebih. Adapun penerapan tonase nol persen diperkirakan baru akan berjalan awal tahun 2010.
.
NONTON TV VIDEO STRIMING YUK LEWAT ONLINE...
Powered by www.tvone.co.id
(Double click pada layar TV untuk fullscreen, klik stop untuk berhenti)
jadwal acara dan situs resmi TV ONE www.tvone.co.id
(Double click pada layar TV untuk fullscreen, klik stop untuk berhenti)
jadwal acara dan situs resmi TV ONE www.tvone.co.id
Senin, 03 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar